CINFIT RAMADHAN

Minggu, 02 Agustus 2009 · 0 komentar





Baca Selengkapnya...

Adly and Shireen in CF3

Minggu, 24 Mei 2009 · 0 komentar



Cinta Fitri adalah salah satu Sinetron yang ditayangkan oleh SCTV. Pada tanggal 12 April 2009, Cinta Fitri season 3 selesai tayang dan akan berlanjut di season 4. Mulai Mei 2009, SCTV menayangkan kembali Cinta Fitri season 3 (rerun) setiap hari mulai pukul 10.00 WIB selama 2 jam penuh.

CF Season 3

Di season ini, Bram yang tadinya dikira sudah meninggal oleh semua orang, akhirnya kembali lagi menampakkan diri. Bram bekerja sama dengan Mischa untuk menghancurkan keluarga Hutama. Namun segala usaha mereka sia-sia karena Fitri selalu berhasil menggagalkan rencana busuk mereka, sampai akhirnya dia menyuruh orang lain untuk mengaku sebagai anak dari pak Hutama, dia bernama Faiz.

Hal ini membuat semua keluarga Hutama menjadi berantakan, dan perkawinan pak Hutama dan bu Lia terancam hancur karena pak Hutama selalu membela Faiz, dan bu Lia selalu membela Farrel, karena bu Lia mempunyai ikatan batin yang kuat kepada Farrel.

Karena perdebatan yang sengit ini, Fitri, Farrel, bu Lia, dan Oma akhirnya meninggalkan rumah keluarga Hutama dan menetap di rumah Kayla dan Hadi. Namun, hal ini justru semakin membuat keadaan menjadi runyam. Maya dan pak Hutama malah dijejali dengan fitnah yang dilontarkan oleh Mischa, Faiz dan Bram, sehingga mereka makin membenci Farrel, dan perdebatan semakin meruncing. Puncaknya adalah ketika pak Hutama mengalami serangan jantung.

Setelah Farrel mengetahui dampak yang mungkin terjadi bila pak Hutama mengalami serangan jantung lagi, Farrel pun memutuskan untuk mengalah (menyatukan kembali pak Hutama dengan bu Lia), dengan cara membuat ibu Lia membencinya supaya ibu Lia bisa kembali ke keluarga Hutama. Hal ini tidak diketahui oleh seluruh anggota keluarga Hutama, kecuali Fitri. Oma dan ibu Lia dan seluruh keluarga Hutama pun mulai heran dengan kelakuan Farrel yang tiba-tiba bersikap kurang ajar terhadap ibu Lia. Farrel berharap, dengan jalan ini, keluarga Hutama bisa utuh kembali, terutama kesehatan pak Hutama.

Namun, suatu ketika pak Hutama menguping pembicaraan Farrel dan Fitri, bahwa apa yang selama ini mereka lakukan adalah pengorbanan demi keluarga Hutama. Pak Hutama pun menguping pembicaraan Maya dan Bram mengenai kematian palsu Bram, yang didalangi oleh Mischa. Pak Hutama yang merasa kecewa atas kebohongan Maya dan Bram, kemudian menyadari bahwa keretakan keluarga Hutama disebabkan oleh Mischa.

Pak Hutama pun melabrak Mischa dan Faiz di kantor. Sayang, penyakit jantung pak Hutama kambuh, dan pak Hutama pun jatuh terbaring di lantai, tetapi pak Hutama masih bisa mendengar kejujuran yang Mischa lontarkan, bahwa selama ini Mischa adalah penyebab pecahnya keluarga Hutama. Mischa dan Faiz pun pergi, meninggalkan pak Hutama terbaring di lantai. Sayang, Farrel datang terlambat.

Pak Hutama pun kemudian dibawa ke rumah sakit, dan berhasil diselamatkan. Namun, beliau hanya berkata dalam hati bahwa ia merasa bersalah karena tidak mempercayai Farrel dan Fitri. Pak Hutama pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah kematian pak Hutama, bu Lia dan Maya menyalahkan Farrel atas kematian pak Hutama. Sementara Fitri dituduh sebagai pemfitnah yang selalu mempengaruhi Farrel supaya dapat merebut harta keluarga Hutama, padahal semua itu tidak benar.

Semua keluarga Hutama terkejut ketika mendengar bahwa Farrel adalah pewaris tunggal kekayaan Hutama. Hal ini semakin memperkuat dugaan bu Lia dan Maya bahwa selama ini Farrel dan Fitri mengincar warisan. Untungnya, Oma tidak terpengaruh oleh fitnah yang dilontarkan Mischa.

Kini, Farrel dan Fitri pun berusaha untuk menyatukan keluarga Hutama setelah pak Hutama meninggal, walaupun bu Lia dan Maya memusuhinya. Setelah itu karena selalu tertekan oleh permintaan Ibu Lia, maka harta yang diberikan pak Hutama kepada Farel dikembalikan semua kepada Ibu Lia. Farel & Fitri memutuskan untuk meninggalkan keluarga Hutama untuk selama-lamanya. Namun, bukannya tambah baik keadaan malah tambah buruk setelah Ibu Lia memberikan hartanya sebagian besar untuk Faiz apalagi kekuasaan Retro juga dipegang oleh Faiz. Mischa dan Faiz malah menghambur hamburkan uang milik almarhum Pak Hutama. Retro pun makin hancur karena kerjaan Mischa dan Faiz yang makin tidak karuan. Hal ini menyebabkan pertengkaran kembali meruncing diantara keluarga Hutama, namun kali ini adalah kubu Faiz-Mischa melawan Maya-Bram yang menganggap Faiz masih belum mampu mengelola Retro dengan baik. Dua kubu ini sama-sama ingin agar pasangan merekalah yang memegang kepemimpinan Retro (Faiz atau Maya). Di satu sisi, Farrel meniti karir kembali di Bismarck, perusahaan advertising sama dengan Retro, dan bekerja dibawah pimpinan Adrian. Farrel memforsir tenaga untuk bekerja hingga jatuh sakit. Ternyata, selama ini Adrian kerap melakukan hal-hal yang tidak patut untuk kepentingan sendiri. Puncaknya pada saat Adrian menyerahkan hasil kerja Farrel ke tangan Mischa, yang ditangkap basah oleh Farrel sendiri. Hal ini berbuntut pemecatan Adrian dan Farrel dibujuk untuk menggantikan posisi Adrian, yang akhirnya dia menyanggupi.

Di sisi lain, Aldo dan Moza menghadapi banyak perseteruan yang dipicu oleh Tristan, namun, ulah Tristan sampai sekarang belum diketahui oleh Aldo.

Konflik antar "saudara" Hutama merembet ke Retro. Puncaknya, karyawan Retro demonstrasi secara besar-besaran untuk menentang kebijakan Faiz yang memecat sebagian besar karyawan yang dianggap sudah tua, dan mengganti dengan karyawan baru. Akhirnya Farrel bertemu kembali dengan keluarga Hutama di Retro karena diminta Ibu Lia untuk meredakan sementara demonstrasi ini.

Setelah itu Maya dan Bram mengundurkan diri dari retro. Faiz dan Maya semakin memperkeruh keadaan dengan perselisihan-perselisihan mereka. Keadaan ini membuat Oma tidak tahan tinggal di rumah almarhum Pak Hutama dan memutuskan untuk tinggal di rumah kontrakan Farel & Fitri.

Keadaan di rumah almarhum Pak Hutama pun tidak membaik. Faiz dan Mischa, yang merasa di atas angin, mulai berlaku tidak sopan terhadap Ibu Lia. Bahkan mereka pun mulai mengatur segala apa yang dilakukan oleh Ibu Lia. Di sisi lain, Aldo sudah mulai mencium gerak-gerik Tristan yang suka mengganggu Moza. Kayla dan Hadi juga nampaknya telah mendapatkan hidup yang nyaman sesuai dengan keinginan Hadi karena Hadi perlahan-lahan mulai mendapatkan klien.

Menyadari kekayaan bukanlah segalanya, Mischa yang tidak rela Farel dan Fitri bahagia, ingin menghancurkan kehidupan mereka dengan mencoba merusak kandungan Fitri, namun ulah Mischa dapat dipatahkan oleh Farel. Farel dan Fitri pun bergegas ke rumah sakit. Di satu sisi, Aldo menjebak Tristan lalu berhasil melabrak dia, namun Tristan mampu menghajar Aldo dengan sebatang kayu hingga Aldo pingsan dan terluka. Ibu Lia yang telah dihina habis-habisan oleh Faiz akhirnya tidak tahan dan pada akhirnya menemui Farel di Rumah Sakit. Mereka akhirnya berbaikan dan Bu Lia menganggap Farel sebagai anaknya, yang dimana ini adalah keinginan terpendam Farel. "Aku ingin disebut anak oleh Mami", kata Farel. Akhirnya Season 3 berakhir dengan adegan Fitri sedang berusaha melahirkan, dan memberikan kita tanda tanya akan nasib Maya-Bram, Faiz-Mischa, Aldo dan Tristan, Norman dan keluarga, Kayla-Hadi dan keluarganya yang diteror oleh seseorang yang tidak diketahui, dan status Farel sebagai anak angkat Hutama yang sebenarnya hanyalah akal-akalan Mischa. Tentu saja ini akan berlanjut ke Season 4.

Baca Selengkapnya...

DIRIKU ADALAH TASYA......

· 0 komentar





"TASYA"..
Mgkn sifat dy d sntron kepompong hampir sma m Q..Tp Q g pgn smw tmn"Q tw itu..Palagi para pnggemar Caca-Lovers..Mreka pd mmbenci sosok Tasya..
Pdhal mnurutQ,Caca tu jht,sok imut,suka merintah",,n laen"x..Tp Q g pnh sikitpun mengolok Caca,,
Tp mreka dg leluasax ngejek diri Tsaya..Katax Tasya tu plinplan,,sok imut,n sok tomboy wkt tukar sifat ma caca..cengeng..Bhkan sampek ada yg ngirim e-mail k "kepompong"yg isix : Mreka gak setuju klo tasya sm i'in..dg alasan Tasya tu jelek..nnn..blablabla..
Q skit ati..hhhe..dramatis..
Pdhl Tasya dh ngorbanin prasaanx ma i'in bwt "DeRainbow"..Dy tetep megang kesepakatan prjanjian di DeRainbow..Tp apa kta para caca-lovers..Mreka bilang Tasya tu egois..hiks.hiks...Manax yg Egois..hiks.hiks.hhe..lebay..
Pdhal mnurutQ..Caca ma Beby yg egois..klo emg mreka dah tw da praturan di DeRainbow,np mreka berdua tetep nembak i'in????????skrg sp yg egois..
Tp skrg untungx caca dh punya psangan,klo beby mah..g da pnggemarx di skulQ..kecilll..
Tp Q tetep salut sm Tasya,,dy dh direstui oleh DeRainbow tp dy tetep ngalah bwt g nrima i'in..

Pa yg diLakuin Tasya q jg pnh nglakuinx..bhkn wkt Q skul Di SMP ni..
Tu alasanQ(bkn alasan doi)np Q pgn bubar dgn someone di 9A..krn Q tw da seseorang yg ska dg someone di 9A itu..N Q g pgn nyakiyin prempuan yg ska m someone d 9A..
AlasanQ jg bubar ma someone di 9A,adlah krn Q jg msh ????...emm..ya gito dech,ma someone alumni 16 thn 2006-2007,yg dlu ekskul paski..klo g slah dy skrg di SMA Muhammadyah..Q dh jga prasaan ma dy dr kls 1 dlu mpe kls 3 skrg ni..Dn smpek"Q g nanggepin sm skali cp yg pgn dket ma Q..
Tp Q kan brusaha ngupain someone alumni itu..
sma kya'Tasya nglupain i'n..

Itu Q lakuin bwt nunjukin klo Q "TASYA BGT"..
Mreka para pnggemar caca hanya bs bkti"in khebatan caca lwat mlut doank..dn tu sm aja khebatan yg dimiliki caca g dimiliki Tasya..
Krena tasya hanya q doank yg di skul Q,Q g bisa bela'in Tasya klo Tasya lagi diEjek pra pnggemar caca lewat mlut,,krn yg pst Q g da temenx donk..
Q hanya bisa bela'in Tasya lwt klakuanQ sehari-hari aj..

Tp Q berharap gak da yg benci q,,kya'pra caca lovers yg bnci bgt ma Tasya..
Krn Tasya cayang sma pra pnggemar Caca.. :-p


Baca Selengkapnya...

Final Destination 1

Sabtu, 23 Mei 2009 · 0 komentar



Tidak lama setelah menaiki pesawat yang akan terbang dalam acara kunjungan kelas ke Paris, Alex Browning (diperankan Devon Sawa), mendapat penglihatan bahwa pesawat yang dinaikinua, Boeing 747 Volee Air Penerbangan 180 akan meledak tidak lama setelah lepas landas. Alex berusaha untuk membatalkan penerbangan pesawat itu dan membuat keributan di pesawat. Setelah keributan itu, akhirnya dia dikeluarkan dari pesawat dengan salah satu gurunya, dan beberapa siswa lain yang juga membatalkan pemberangkatan karena diperintah untuk menjaganya. Hanya beberapa saat setelah pesawat lepas landas mereka menyaksikan pesawat yang sebelumnya mereka tumpangi itu meledak, menewaskan seluruh penumpang yang berada di pesawat, seperti teman baiknya, George (saudara kembar Tod) dan pacar Alex dan Tod, Blake Dreyer (Christine Chatelain) dan Christa Marsh (Lisa Marie Caruk). Sedangkan mereka yang selamat, awalnya lolos dari kematian, namun kehidupan mereka hanya tinggal sebentar, rangkaian kematian misterius yang mengerikan mulai menghantui mereka.[5]



TOKOH DAN KARAKTER
Alexander Chance Browning (Devon Sawa): Alex, karakter utama, yang mendapatkan pertanda tentang Penerbangan 180 yang akan meledak. Dia yang membuat keributan dalam pesawat sebelum keberangkatan, dia dan enam orang lainnya membatalkan penerbangan tersebut dan menyaksikan bencana yang tidak diinginkan. Ia menjadi urutan terakhir orang yang tewas berdasarkan pesawat tersebut.
Clear Rivers (Ali Larter): Clear merasa perasaannya terhubung dengan Alex, dan percaya dengan tegas bahwa pesawat akan meledak. Dia tidak dikeluarkan dari pesawat seperti yang lainnya, namun dia keluar berdasarkan kemauannya sendiri. Awalnya, dia tidak percaya konsep tentang rancangan kematian, tetapi pada akhirnya ia mau membantu Alex. Dia adalah orang keenam yang tewas berdasarkan urutan kematian pada pesawat tersebut (walaupun tanpa disangka ia menjadi yang terakhir tewas dari serial film).
William "Billy" Hitchcock (Seann William Scott): Pada Penerbangan 180, Billy cukup beruntung karena tertangkap di tengah-tengah perkelahian Alex dan Carter, dan dikeluarkan bersama mereka. Dia menjadi tokoh penghibur dalam kelompok. Dia adalah orang kelima yang tewas berdasarkan pesawat tersebut.
Carter Horton (Kerr Smith): Carter adalah seorang atlet yang sangat membenci Alex. Dia dikeluarkan dari pesawat tersebut karena berkelahi dengan Alex setelah Alex membuat keributan di sekitarnya bahwa penerbangan itu akan meledak. (Kita tahu bahwa Alex dan Carter tidak berteman sebelum Penerbangan 180.) Dia kemudian menuduh Alex penyebab kecelakaan itu. Dia adalah orang yang keempat yang tewas berdasarkan pesawat tersebut.
Valerie Lewton (Kristen Cloke): M. Lewton adalah salah satu guru pengawas pada perjalanan ke Paris itu. Ketika Alex dan Carter berkelahi di pesawat, dia dan guru lain ditugasi untuk mengatasi kedua siswa tersebut. Mengetahui bahwa Alex, Carter, dan Billy dikeluarkan dari pesawat, M. Lewton memberitahu guru lain untuk kembali ke pesawat sedangkan dia akan tinggal dan menunggu penerbangan berikutnya. Ketika Penerbangan 180 meledak, dia menjadi sangat tertekan dan berencana untuk pindah kota, karena dia merasa mengirimkan kematiannya pada guru lain. Dia adalah orang ketiga yang tewas.
Terry Chaney (Amanda Detmer): Terry adalah pacar Carter. Setelah berusaha menghentikan perkelahian antara Alex dan Carter, dia mengikuti Carter keluar dari pesawat. Dia merasa jengkel dengan perkelahian Carter terhadap Alex, dia hampir putus dengan Carter. Dia adalah orang kedua yang tewas pada pesawat tersebut.
Tod Waggner (Chad E. Donella): Teman baik Alex. Ketika Alex dikeluarkan dari pesawat, Saudara Tod, George, memberitahu dia untuk menemani Alex. George tewas di pesawat itu, dan ayah Tod menyalahkan Alex atas kecelakaan itu. Karena itu, persahabatan Tod dengan Alex meregang. Dia adalah orang pertama yang tewas berdasarkan pesawat itu.
Agen Wiene (Daniel Roebuck): Dia menyelidiki kasus Penerbangan 180, selalu membuntuti Alex dan mencurigai dia di belakang semua itu.
Agen Schreck (Roger Guenveur Smith): Pasangan Agen Wiene
Kematian Misterius
Urutan di mana mereka sebenarnya akan mati berbeda karena ada beberapa yang diselamatkan dan berubah menjadi urutan terakhir. Dalam banyak kejadian, pantulan kegelapan dapat terlihat, yang pada umumnya menandakan bahwa Kematian itu dekat.

Tod Waggner: Tewas karena tercekik.

Tod berada di kamar mandi, dan tiba-tiba pintu menutup dengan sendirinya, seolah-oleh Kematian ingin memperkecil gangguan. Tiba tiba, air bocor dari toilet tanpa diketahuinya dan ketika Tod mengambil pakaian pada kawat jemuran, dia terpeleset air itu dan jatuh mengenai kawat menyebabkan kawat itu terputus menjerat lehernya dengan kencang dan dia terjatuh masuk ke dalam bak mandi, yang tanpa sengaja menumpahkan botol dan sampo di sekitar bak. Kawat menjerat lehernya dengan kencang, pembuluh darah pada matanya pecah dan dia tidak dapat berdiri karena tergelincir tumpahan botol dan sampo di bak itu. Karena dia tidak dapat berdiri, dia melihat sebuah gunting dan berusaha menjangkaunya untuk memotong kawat itu. Dia gagal melakukannya sebelum kehabisan oksigen yang menyebabkan dia tewas. Air kemudian kembali ke toilet seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Ayahnya percaya bahwa dia bunuh diri dan menyalahkan Alex karena telah membuat Tod merasa bersalah. Kejadian itu adalah yang pertama dan hanya menunggu waktu bahwa "Kematian" adalah suatu kekuatan yang kejam.

Alex melemparkan majalah pada seekor burung hantu di jendela ruangannya dan tanpa sengaja sebuah halaman tercabik kipas angin miliknya dan merobek-robek halaman itu. Salah satu robekan itu telempar ke lututnya bertuliskan kata 'Tod'.
Nyanyian "Rocky Mountain High" terdengar dari radio di kamar mandi Tod.
Juga, "Tod" adalah kata dari bahasa Jerman untuk "kematian". Mungkin hal ini disengaja karena kata "Todd" menjadi kata yang umum untuk nama.
Pada pembukaan boneka kecil tergantung di langit-langit.
Ketika dua orang wanita meminta Alex bertukar tempat duduk dengan mereka, Tod membuat beberapa bahasa isyarat untuk mengatakan tidak, dengan sesuatu yang adalah dia menggantung dirinya.
Terry Chaney: Tewas karena tertabrak.

Carter sedang bertengkar dengan Alex di luar coffee shop, dan Terry menjadi marah dan menjelaskan kepindahannya dan telah selamat dari kecelakaan pesawat. Dia mundur ke jalan, ketika dia berkata kasar pada Carter dengan drop fucking dead, tiba-tiba sebuah bus menabraknya dengan kecepatan tinggi, membuat darahnya bececeran dimana-mana.

Ketika Alex sedang berbicara dengan Clear, dia melihat pantulan bus dengan kecepatan tinggi dari jendela, namun ketika dia berpaling, ternyata bus itu tidak ada.
Saat pesawat benar-benar meledak setelah petanda dari Alex, poster sebuah bis tampak terlihat di belakang Terry.
Ms. Valerie Lewton: Tewas karena tertusuk, kehabisan darah, dan terbakar

M. Lewton berada di dalam rumahnya sedang menuangkan air panas ke dalam cangkir. Namun ketika akan diminum, dia menumpahkannya. Dia melihat ada logo sekolah pada cangkir itu dan, berpikir tentang ledakan pesawat, yang telah berlalu. Dia kemudian menuangkan vodka dingin ke dalam cangkir, untuk mengganti air panas yang ditumpahkannya. Perubahan temperatur yang mendadak menyebabkan cangkir retak, namun dia tidak tahu. Dia berjalan dari dapur dengan cangkir menetes ke tempat komputernya berada. Ketika dia berdiri di komputernya, air menetes ke dalam komputer, menyebabkan percikan dan asap. Ketika dia memeriksa komputer, tiba-tiba monitor komputer meledak, menyebabkan gelas kaca terpental dan menusuk lehernya. Dia segera menariknya ke luar, menyebabkan pendarahan bertambah buruk. Dia tersandung-sandung ketika menuju dapur, diikuti api kecil yang menyala dari bekas tumpahan vodka. Vodka botol di dapur meledak, menyebabkan dia jatuh ke lantai. Meski masih berlumuran darah, dia berusaha menjangkau handuk di atas meja, yang tidak ditahui bahwa benda itu berada di atas tempat pisau. Dia menarik handuk itu dan pisau besar menusuk dadanya. Alex masuk dengan tiba-tiba (setelah mengetahui dia giliran berikutnya), melihatnya berada di dalam dapur dan dia berusaha untuk membantu. Kompor meledak dengan tiba-tiba, menjatuhkan kursi didekatnya ke M. Lewton dan mendorong pisau menusuk lebih dalam. Alex tidak mampu menyelamatkannya dan berlari ke luar dari rumah; beberapa detik kemudian, seluruhan bagian rumah meledak dan terbakar.


Ms. Lewton menyetel sebuah rekaman, yang ironisnya adalah "Rocky Mountain High" oleh John Denver (yang tewas dalam kecelakaan pesawat), yang juga diputar sebelumnya saat sebelum kematian Tod.
Ketika Alex sedang dalam perjalanan menuju rumah Ms. Lewton, dia melihat seorang lelaki sedang menggaruk dedaunan yang terbakar. Seperti abu yang berada di sekitarnya, dia menyadarinya sebagai suatu petanda dan segera lari.
Ketika Lewton berdiri di depan komputernya, kita dapat melihat dekorasi pisau di pintunya yang mengarah padanya. Ketika gelas kaca menusuk lehernya, dia kembali ke pintu dengan gambar pisau pada dekorasinya.
Ketika Alex sedang menyaksikan TV, program tentang kompor gas bocor sedang disiarkan, menggambarkan pada letusan yang menghancurkan rumah Ms. Lewton.
Billy Hitchcock: Tewas karena terpenggal

Setelah Alex berhasil mengeluarkan Carter dari mobil yang mogok pada lintasan kereta sesaat sebelum tertabrak kereta, sekelompok orang berdiam diri di dekat lintasan yang dilalui kereta. Potongan metal dari mobil terhempas oleh kereta dan memenggal kepala Billy.


Billy hampir ditabrak berulang kali oleh mobil Carter, dan hal itu secepatnya membawa dia kepada kematiannya.
Ketika Alex di dalam mobil Carter, dia melihat pantulan kereta yang datang, walaupun mereka jauh dari lintasan kereta.
Ketika Carter sedang mengemudi dengan brutal, Alex berpesan bahwa sabuk pengamannya rusak. Ia merteriaki Carter untuk berhenti namun ketika dia melihat lagi, sabuk pengamannya tidak rusak.
Sebelum mobil Carter dihancurkan kereta api, ia melihat bayangan (Kematian) pada mobilnya
Catatan: Alex mengacaukan kematian Carter, maka selanjutnya adalah Billy.

Carter Horton: Tewas karena terhantam benda keras

Melihat bus melaju ke arah Alex, Clear menjerit padanya untuk menepi dari jalan itu. Karena kejadian itu menyebabkan kawat pada tanda neon terputus dan tanda neon berukuran besar itu mengayun lepas dari bingkainya ke arahnya, tetapi Carter ikut campur dan menyelamatkan Alex. Namun, tanda itu kembali lagi ke arah Carter. (Ini menjadi akhir dari film; gulungan penghargaan seketika setelah potret ini dalam akhir teater.) Kematian disebutkan dalam Final Destination 2.


Di belakang tiga orang yang selamat, seorang penyanyi menyanyikan lagu "Rocky Mountain High" di Perancis.
Tiupan angin yang kencang menjatuhkan segelas anggur merah ke atas kertas Alex. Cairan itu membasahi namanya, seperti darah.
Ketika tanda neon terlepas, lampunya membentuk tulisan 'o81'. Ketika tanda akan menghantam Carter, benda itu terbaca '18o'.
Ada yang ditutupi seseorang yang mengeluarkan veil (daging sapi) dari truk. Sedikit lemah, namun itu menandakan apa yang akan terjadi pada Carter- daging mati.
Alex Chance Browning: Tewas karena terbentur

Batu bata menghantam kepalanya, yang kemudian membunuhnya. Kematiannya diketahui dalam Final Destination 2.

Clear Rivers: Tewas karena tebakar

Clear tewas dalam Final Destination 2 dalam suatu ledakan. Dia telah membantu para anggota kelompok lain yang selamat.

Baca Selengkapnya...

Final Destination 2

· 0 komentar



Final Destination 2 adalah film horor tahun 2003, yang merupakan lanjutan dari film Final Destination tahun 2000. Film ini disutradarai oleh David R. Ellis dan dibintangi aktris A. J. Cook sebagai Kimberly Corman dan Ali Larter sebagai Clear Rivers. Film ini ditetapkan tahun 2001 setelah film sebelumnya dan hanya menyisakan dua karakter yang kembali tampil; Clear Rivers dan Pemilik perusahaan pemakaman William Bludworth. Film ini terjual $16,017,141 pada minggu pembukaannya di Amerika Serikat, porsi penting $46,455,802 terjual seluruhnya. Hal ini sukses kecil, yeng merupakan tindakan pertama dalam minggu pertamanya pada #2 dan menurun dari kemajuannya.[1]



Film ini dimulai setelah setahun sejak ledakan tragis Penerbangan 180. Ketika sedang pergi berlibur, Kimberly Corman, (diperankan oleh A. J. Cook) bepergian dengan temannya, Shaina (Sarah Carter) dan dua pria lainnya, mendapatkan penglihatan tentang tabrakan di Jalan Tol yang mengerikan ketika masih di lampu merah masuk tol. Dia menyebabkan keributan ketika dia menghalangi lalu lintas, namun petanda itu terbukti benar. Orang yang selamat, Eugene (T.C. Carson), Rory (Jonathon Cherry), Katherine (Keegan Connor Tracy), Nora (Lynda Boyd) dan putranya Tim (James Kirk) ditahan sementara di Kantor Polisi dan Kim memulai memberitahu setiap orang tentang penglihatan anehnya. Mereka semua meninggalkan, namun seorang yang selamat tewas dengan misterius, dan Kim mulai mencurigai bahwa penglihatannya benar-benar sesuatu yang berlebihan. Dalam situasi mental, dia menemui Clear Rivers (Ali Larter), sisa orang yang selamat dalam Penerbangan 180, yang telah memiliki pengalaman serupa tentang penglihatan. Dia dengan rasa malas menerima tawaran Kim untuk membantu memecahkan tanda untuk menyelamatkan dia dan yang lain untuk tetap hidup, tetapi kematian telah dimulai. Petugas polisi yang awalnya membawa setiap orang untuk ditanya, Thomas Burke (Michael Landes), juga menawarkan bantuannya untuk menjaga semua tetap selamat, namun hal itu harus mengejar waktu karena semua orang telah pergi setelah cerita itu selesai. Pemilik perusahaan pemakaman yang sulit dimengerti William Bludworth (Tony Todd) membuat penampilan lain dan memberikan lebih banyak pengertian akan kerja Kematian yang mencakup kekuatan keseimbangan
Tokoh & Karakter
Kimberly Corman (A.J. Cook): Orang yang mendapatkan penglihatan di film ini. Dia adalah orang yang mencegah terjadinya kecelakaan besar. Karena beberapa orang selamat dalam Penerbangan 180, semua yang selamat saat itu dipengaruhi orang lain, yang menentang rencana kematian untuk mereka. Namun begitu, jika Alex tidak pernah mendapatkan pertandanya, semua orang telah meninggal pada Penerbangan 180, kemudian orang-orang dalam film ini telah meninggal beberapa bulan sebelum kecelakaan besar. Kimberly seharusnya meninggal bersama ibunya dalam suatu tembakan perampokan, namun dia menyaksikan berita khusus bagaimana seorang berusia belasan tahun "melakukan bunuh diri" (kematian Tod pada Final Destination). Kimberly menipu kematian dan diselamatkan siaran itu. Pada adegan di kereta bawah tanah Final Destination 3, melalui sebuah surat kabar, menampilkan artikel pada halaman depan yang mengatakan bahwa dia dan Petugas Burke terbunuh oleh penggiling kayu industri Build-it Depot.
Clear Rivers (Ali Larter): Kembali pada sekuel ini, Clear keluar dari keselamatannya di Rumah Sakit Jiwa dan membantu kelompok baru orang yang selamat, menggunakan pengetahuannya dan pengalaman dari film pertama. Dia adalah orang terakhir yang selamat dalam Penerbangan 180. Dia tewas dalam suatu ledakan di dalam rumah sakit ketika mencari Eugene.
Petugas Thomas Burke (Michael Landes): Seorang Polisi patroli New York yang mengumpulkan semua orang bersama-sama untuk menginformasikan mereka dari apa yang terjadi, menyediakan peralatan, dan menjalin hubungan khusus dengan Kimberly. Dia seharusnya tewas pada bulan sebelumnya dalam suatu penembakan ketika bekerja, namun ia sibuk membereskan jenazah William "Billy" Hitchcock (orang yang selamat dalam Penerbangan 180) di tempat kecelakaan kereta (Billy tewas karena kepala terpenggal dalam Final Destination pertama). Ia seharusnya yang pertama tewas dalam kecelakaan itu. Burke mengatur untuk mengalahkan kematian dan hidup.
Rory Peters (Jonathan Cherry): Seorang pencandu narkoba yang berperilaku seperti tokoh komik. Ia menyenangkan, namun belum dewasa. Ia seharusnya meninggal dalam teater di Paris yang roboh, namun ia terlalu sinting untuk hadir ketika seorang dihantam oleh tanda neon raksasa yang jatuh (kematian Carter di Final Destination pertama). Rory mati terpotong ketika kawat-berduri terhempas dari pagar kayu oleh ledakan.
Kat Jennings (Keegan Connor Tracy): Wanita egois dan suka mengatur yang cenderung sering mengeluh. Dia seharusnya tewas di Bed and Breakfast di Pennsylvania ketika kebocoran gas membunuh semua tamunya, namun dia tidak dapat pergi ketika bus yang ditumpanginya "menabrak wanita di jalan" (Kematian Terry dalam Final Destination pertama). Dia adalah orang yang selamat dalam kecelakaan. Pipa PVC tajam menembus tempat duduknya saat kecelakaan mobil lain setelah kecelakaan besar. Awalnya benda itu luput mengenainya. Namun, ketika seorang anggota pemadam kebakaran membentrukan Alat penyelamat hidrolik ke dalam sisi mobil untuk mencoba mengeluarkannya, Kantong udara kemudi mengembang, mendorongnya kembali menuju pipa itu.
Nora Carpenter (Lynda Boyd): Dia adalah yang paling tua dan paling ragu terhadap orang yang selamat dari kecelakaan besar, namun dia sayang dan peduli dalam mengasuh Tim. Nora adalah seorang janda dan menyatakan hal ini sesaat sebelum kematiannya. Setelah Tim tewas, dia sangat tertekan, tidak peduli jika dia yang berikutnya hingga nasib akhirnya tiba. Nora tewas ketika kepalanya terjepit pintu lift dan terpenggal.
Timothy "Tim" Carpenter (James Kirk): Orang yang selamat termuda (15 tahun), ia dan ibunya Nora terlihat seperti mempunyai hubungan ibu anak yang ideal. Mereka tidak mempunyai hubungan dengan orang yang selamat pada Penerbangan 180 dan seharusnya tewas dalam kecelakaan besar, dengan mengabaikan nasib lainnya. Dia tewas ketika lembaran kaca berat jatuh dari atas dan mengenainya secara kebetulan.
Evan Lewis (David Paetkau): Seorang lelaki yang tidak penyabar yang memenangkan lotere pada hari terjadinya kecelakaan. Setelah kecelakaan, dia pergi bersenang-senang belanja sebelum menjadi yang pertama (tidak termasuk Shaina, Dano, dan Frankie) tewas. Dia tewas ketika melarikan diri dari kebakaran di apartemennya, ketika matanya tertusuk tangga darurat.
Isabella Hudson (Justina Machado): Wanita yang sedang hamil yang berada di jalan raya selama kecelakaan. Orang yang selamat salah mengira bahwa Isabella memiliki bayi (kehidupan baru) yang akan memindahkan mereka dari daftar Kematian. Itu tidak terjadi hingga Kimberly menyadari Isabella tidak diperuntukkan mati dalam kecelakaan besar, begitu kelahiran bayinya, tidak akan menyelamatkan mereka.
Shaina Gordon (Sarah Carter): Teman Kimberly, yang tewas beberapa detik setelah kecelakaan besar. Dari apa yang kita saksikan padanya, dia sepertinya mengasyikkan..
Dano Royale (Alex Rae):Teman Kimberly, yang tewas beberapa detik setelah kecelakaan besar. Dia adalah pecandu narkoba dan membawa ganja ketika Petugas Burke menuju SUV Kimberly.
Frankie Arnold (Shaun Sipos) Teman Kimberly, yang tewas beberapa detik setelah kecelakaan besar. Ia sepertinya yang termuda dan tidak seperti Dano yang membawa narkoba.
Mr. Corman (Andrew Airlie): Ayah Kimberly. Ia secara konstan khawatir atas keselamatan putrinya setelah kematian istrinya.
William Bludworth (Tony Todd): Pemilik perusahaan pemakaman yang eksentrik yang memberitahu karakter tantang Rangkaian Kematian. Dia berbicara pada orang yang selamat bagian pertama pada film pertama dan memberitahu mereka konsep rangkaian dan campurtangan dalam hal ini. Di sini, dia memberitahu Kimberly hanya satu hal: "Hanya kehidupan baru yan dapat mengalahkan kematian." Dia juga memberi komentar bahwa Clear memiliki seperti "api dalam [dirinya]", mengisyaratkan fakta bahwa dia mengetahui bagaimana Clear tewas.
Eugene Dix (TC Carson): Seorang guru yang seharusnya tewas di sekolah ketika seorang anak membawa pisau dan menikam guru pengganti yang menggantikannya. Dia tidak di sana karena dia menggantikan Mrs. Lewton.
Kematian Misterius
Berkaitan dangan intervensi Kimberley untuk menghentikan seluruh 11 orang (termasuk dirinya) yang terlibat dalam kecelakaan besar, Rancangan kematian mulai bekerja secara terbalik: Kimberly (dan teman-tamannya), Evan, Tim, Nora, Kat, Rory, Eugene dan kemudian Thomas. Alasan untuk ini adalah karena kebanyakan dari karakter menipu kematian sekali berkaitan dengan orang yang selamat dalam film pertama, Kematian mencoba menyingkirkan siapa yang seharusnya tewas dalam kecelakaan besar, pertama (Evan, Nora, Tim, Shaina, Frankie, dan Dano) sebelum mereka dapat mempengaruhi banyak orang melalui tindakan mereka. Karena intervensi (dan kedatangan Clear dari film pertama), kelompok kematian berubah sebagai berikut: Shaina, Frankie, Dano, Evan, Tim, Nora, Kat, Rory, Eugene, Clear, Kimberly, dan Thomas Burke.

Shaina, Dano, Frankie: Tewas karena terbakar.

Beberapa saat setelah kecelakaan dahsyat, Kimberly lupa ada truk lain (pembawa mobil) yang akan menabrak mobilnya saat di pintu keluar jalan raya. Petugas Burke melihatnya dan berhasil mendorong Kim menghindar. Namun, truk tersebut langsung menghantam SUV Chevrolet Blazer Kimberly, dengan teman-temannya yang masih di dalam. Truk tersebut meledakkan mobil, dan mereka yang ada di dalamnya tewas seketika. Truk ini sebenarnya truk yang menabrak mobil SUV Kimberly dalam penglihatannya tentang kecelakaan dahsyat, yang akan membunuh dia dan temannya.


Setelah kecelakaan terjadi, Kimberly melihat rangkaian tanda yang terbaca "Next 180".
Evan Lewis: Tewas karena tertusuk.

Sebelum matanya tertembus tangga darurat yang jatuh, dia mencoba menyelamatkan diri dari kebakaran apartemen. Ketika dia sedang berdiri di tanah, setelah bebas dari tangga, dia terpeleset dan terjatuh oleh makanan basi yang dia lempar keluar dari jendela sebelumnya, yang membawanya pada nasib buruk. Dalam penglihatan asli, dia terbakar hidup-hidup ketika tiba-tiba dihantam truk. Dia berhasil melarikan diri dari kematian yang ganas lagi ketika dia berhasil keluar dari kebakaran apartemen, namun ironisnya, jenazahnya dikremasi oleh pemilik perusahaan pemakaman.

Kematian Asli: Dia merupakan orang ketujuh yang tewas dalam kecelakaan. Dalam penglihatan, Evan melaju di sekitar batang kayu yang jatuh, dan kehilangan kontrol terhadap mobil Firebird miliknya ketika mobilnya terlempar ke bahu jalan. Ketika melihat di sekitarnya, dia melihat truk tanker di depannya dan menabrak truk tersebut tepat di tanker bahan bakarnya, dan membuat percikan, yang menyebabkan ledakan dasyat. Mobilnya menembus bagian bawah truk, dan dia mencoba keluar dari mobilnya yang ringsek, dengan seluruh tubuh terbakar api. Karena tidak mampu menyelamatkan diri, dia tewas ketika truk lain menabrak mobilnya.


Ketika pembukaan credits roll, kamera menyorot gambar Kimberly yang berpose dengan temannya, Shaina, yang diperbesar dengan kaca pembesar. Ujung benda runcing menunjuk secara langsung mata kanan Kimberly, yang merupakan bayangan kematian Evan.
Ketika Evan tiba di lorong apartemen, dia menginjak kepala boneka, yang merupakan sesuatu yang akan terjadi padanya.
Boneka yang terinjak Evan memiliki mata kanan yang hilang.
Evan sedang membawa kotak berlabel ' iMac' ketika dia masuk apartemen - yang berarti 'mata' dalam arti lain.
Magnet yang terdapat pada kulkas terbaca 'EYE' setelah salah satunya terjatuh.
Dalam kecelakaan, dia mengendarai "Firebird", dan dimaksudkan terbakar oleh api.
Tim Carpenter: Tewas karena hancur tertimpa benda keras.

Tim sedang berada di kursi operasi gigi dengan mulut menganga ketika ikan plastik dari mainan gantung jatuh ke dalam mulutnya. Setelah hampir mati lemas, dia tidak sadar dalam keadaan rasa aman yang salah. Di luar, Tim berlari mengusir sekawanan merpati setelah salah memahami peringatan Kimberly. Merpati yang terkejut, terbang ke arah pekerja konstruksi, yang secara tidak sengaja menekan tombol untuk melepaskan derek gelas kaca yang sedang diangkut, dan benda itu jatuh dan menimpa Tim hingga hancur. Hanya sebelum Tim hampir mati lemas oleh mainan ikan plastik yang jatuh di mulutnya, kamera menyorot bagian tabung ikan. Ikan terlihat terhisap selang penghisap, yang memiliki maksud kepada mati lemas yang telah dekat.

Kematian Asli: Orang keenam yang tewas dalam kecelakaan, Tim tewas beberapa saat setelah ibunya, Nora, ketika mobil mereka, yang menabrak batang kayu dan meledak.


Ketika kamera menyorot akuarium ikan, ikan terhisap oleh selang penghisap, yang memberi kesan Tim mati lemas kehabisan oksigen.
Malam sebelumnya, Nora memberitahu Tim dia akan pergi ke dokter gigi besok. Ibunya kemudian mematikan lampu dan bayangan seperti kerangka terlihat di wajahnya.
Sebelum Tim tewas, Kimberly "melihat" sekawanan merpati, yang seperti kenyataan di tempatnya. Hal serupa, dalam film pertama, Alex melihat gambaran bus dan kereta, yang mengisyaratkan kematian Terry dan Billy.
Merpati-merpati kembali menabrak jendela ruang uji dokter gigi dan satu yang benar-benar membentur kaca hingga tembus, yang mengisyaratkan keterlibatan burung ini dalam kematian Tim.
Dokter gigi berkata pada Tim, "Ibumu telah memberitahuku kamu sakit baru-baru ini." Ini mengacu pada gelas kaca yang menghancurkan Tim.
Di balik jendela, kita dapat melihat gelas kaca sedang dipindahkan dengan mesin derek. Benda itu merupakan yang menghancurkan Tim.
Nora Carpenter: Tewas karena terpenggal.

Karena berduka atas kematian putranya, dia meninggalkan apartemen untuk merencanakan pemakaman putranya. Mengetahui bahwa dia adalah berikutnya, Eugene menemaninya menuju lift. Seorang pria membawa suatu anggota badan prostetik, dengan beberapa yang memiliki kait, juga berada dalam lift itu. Sementara itu, Rory sedang pergi meletakkan tali bungee , namun sebuah bola bowling menggelundung dan menjatuhkan benda-benda disekitarnya. Menghasilkan sisa barang-barang yang membentuk bayangan "lelaki dengan kait." Ketika menelpon Nora, Burke memperingatkannya tentang "lelaki dengan kait," dan Nora menjatuhkan teleponnya dalam keadaan terguncang. Rambutnya tersangkut salah satu kait ketika dia memukul-mukul dan mencoba keluar dari lift itu. Pintu membuka setelah itu, rambutnya menghentakkanya kembali, dan dia terpeleset. Sensor pintu multifungsi tidak merespon tekanan, dan pintu menutup menjepit lehernya. Kat dan Clear, yang sekiranya diperingatkan, mendatangi dengan cepat lokasi kejadian. Namun, lift telah bergerak terlalu jauh untuk menyelamatkannya; langit-langit telah menyentuh lehernya dan segera memenggal lehernya. Eugene merasa takut dan trauma oleh kematian Nora dan berusaha untuk menembak dirinya sendiri dengan pistol Burke, namun pistol itu macet semua selama enam kali, disamping fakta bahwa semua lubang senapan terisi. Menariknya, kematian serupa terjadi di dalam kehidupan nyata; pada 16 Agustus 2003, Dr. Hitoshi Nikaidoh berusia 35 tahun, terpenggal dalam kecelakaan lift di Rumah Sakit Christus St. Joseph di Houston Texas. [2]

Kematian Asli: Orang kelima yang tewas dalam kecelakaaan, Nora berbelok melalui rongsokan, untuk mencoba menghindari batang kayu. Tim menjatuhkan botol air yang ia bawa ketika ia menangis menyuruh ibunya berhenti, botol air tersebut jatuh di bawah pedal rem, mengganjalnya, dan Nora berteriak ketika mobilnya menabrak batang kayu, yang menyebabkan mobilnya meledak.


Bayangan "lelaki berkait" di apartemen Petugas Burke menandakan kematian Nora.
Sebelum dia pergi, Nora menyatakan "Saya memiliki pemakaman untuk direncanakan."
Ketika Kimberly di tempat tidurnya, setelah dia terbangun, dia melihat bayangan di pohon dalam suatu formasi yang seperti seperti jika tangan kematian yang melambai padanya.
Kat Jennings: Tewas karena tertusuk, cidera kepala.

Setelah kematian Nora, kelompok tersebut (sekarang temasuk Clear) berencana pergi ke rumah sakit untuk melihat Isabella melahirkan bayinya. Ketika di perjalanan, mereka berpapasan dengan Isabella (yang meregang), yang menyebabkan mereka memutar arah, dan ban meletus tiba-tiba, menyebabkan mobil kehilangan kontrol dan menabrak truk pick-up yang membawa pipa PVC, dan akhirnya berhenti di perkebunan. Kat terperangkap oleh batang kayu, sedangkan ujung pipa PVC tajam tercabut dari pickup, dan salah satunya menembus tempat duduk Kat, hanya beberapa inci dari belakang kepalanya. Seorang pemadam kebakaran mencoba membuka pintunya dengan Alat penyelamat hidrolik; Kat mengeluh terhadap suara gaduh dan asapnya. Karena jengkel, anggota pemadam kebakaran mencobanya lagi; perangkat Kantong udara kendaraan segera merespon, dan mengembang. Kantong udara kemudi mengembang dengan cepat, dan mendorong kepalanya menuju pipa tersebut. (Benda itu dapat dikatakan bahwa kantong udara berfungsi untuk menyelamatkan jiwa, sejak Kat berada pada daftar Kematian, benda itu memiliki dampak yang berlawanan.)

Kematian Asli: Kat seharusnya menjadi orang keempat yang tewas dalam kecelakaan. Dia mencoba menghindari batang kayu di jalanan, namun mobil Ford Expedition miliknya menabrak dan terbalik, menyebabkan ia terlindas di dalam mobil.


Tempat dimana Kat tewas berada di marka mil yang terbaca 180 (nomor penerbangan pesawat yang meledak dalam film pertama).
Kejadian setelah Rory menyelamatkan Brian (lelaki yang berusaha menolong Kat keluar dari mobil) yang hampir tertabrak mobil, Rory memberitahunya untuk menggunakan kepalanya.
Ketika mobil Kat kecelakaan, sebuah pipa menembus mobil dan meliputi kepala Kat, menunjukkan dimana dia tertusuk.
Rory Peters/Cunningham: Tewas karena terpotong-potong.

Ketika mobil van berita tiba untuk meliput pertumpahan darah setelah kematian Kat, bahan bakar tangki salah satu dari van bocor tertembus bebatuan. Bahan bakar yang bocor mengalir ke pipa pengairan. Sementara itu, rokok Kat terjatuh dari tangannya yang telah mati, lalu terbawa angin, dan menyulut api di aliran bahan bakar. Nyala api menjalar kembali ke sumber bahan bakar dan van kemudian meledak. Ledakan tersebut menyebabkan pagar kawat berduri terhempas. Kawat tersebut terbang menebas rapi tubuh Rory di beberapa bagian, membunuhnya seketika. Sisa tubuhnya masih berdiri selama beberapa detik, mukanya beku dalam keterkejutan, dan dia sempat melihat tubuhnya sebelum terjatuh dan terpotong-potong dalam beberapa bagian. Saat sebelum kematiannya, dia bertanya pada Kimberly "akankah kematiannya menyakitkan". Namun, dia berkata dia tidak tahu. Dia memberikan kunci rumahnya dan menanyainya bahwa jika dia mati, maukah dia pergi ke rumahnya dan membuang narkoba dan koleksi porno miliknya dan "segalanya yang menghancurkan hati ibuku."

Kematian Asli: Orang ketiga yang tewas dalam kecelakaan, Rory membelok tiba-tiba untuk menghidari batang kayu yang telah menewaskan Petugas Burke, menyebabkan dia terhempas ke samping selama beberapa saat sebelum akhirnya berhenti dengan tegak lurus. Kehidupannya hanya tinggal sebentar, namun, ketika dia berpaling melihat keluar jendela, sebuah truk menabrak mobil Mustangnya, yang menyebabkan ledakan.


Seperti Kat, Rory tewas di marka mil 180.
Eugene Dix dan Clear Rivers: Tewas karena terbakar.

Eugene berbaring di tempat tidur rumah sakit, dengan menggunakan mesin oksigen. Dia mendengar berita dan menyaksikan kematian Kat, saat itulah dia mengetahui bahwa dia adalah giliran berikutnya yang akan mati. Dia menyaksikan dengan pasrah ketika mesin oksigennya berhenti, namun beruntungnya dia, karena baterai kemudian terisi. Para orang yang selamat tengah bertahan pada harapan bahwa Isabella yang melahirkan bayi akan menyelamatkan mereka dari daftar Kematian, ketika "kehidupan baru mengalahkan kematian." Namun, mereka salah, karena Isabella tidak seharusnya tewas dalam kecelakaan besar, jadi Isabella dan bayinya tidak dapat menyelamatkan mereka. Kimberly mendapatkan penglihatan lain yang mengkonfirmasi ini. Clear kemudian meninggalkan kelompok untuk mencari Eugene. Untuk meredakan kabar palsu, Clear kemudian membuka pintu kamar Eugene, yang menyentuh kawat dan menghentakan colokan listrik dari salurannya, yang menghasilkan percikan, dan kemudian meledak melepaskan oksigen, membunuh mereka dengan seketika. "Catatan, hal ini mustahil dalam kehidupan nyata, sebab oksigen tidak menyebabkan terbakar, namun oksigen selalu menyertai pembakaran." Tubuh Clear yang terbakar terlempar ke belakang dan terkapar di depan Kimberly. Sebelum kematian Clear, dia hampir terlihat seolah-olah ada senyuman kecil di wajahnya. Eugene sebelumnya mencoba mengakhiri hidupnya dengan pistol Burke, namun Kematian terganggu dan mencegah dia dari maut dengan setiap peluru yang macet (Karena dia "belum" saatnya mati).

Kematian Asli: Orang kedua yang tewas dalam kecelakaan, Eugene membelokkan motornya untuk menghindari batang kayu, kehilangan kontrol dan lepas dari motornya. Dia meluncur sepanjang jalanan, sepeda motornya juga terseret meluncur mengikutinya, dan dan terbentur batang kayu yang telah berhenti di tengah jalan raya. Setelah itu dia terlindas ketika motornya sendiri meluncur ke arahnya. Clear Rivers tidak diharapkan tewas dalam kecelakaan, melainkan dia seharusnya tewas satu tahun lebih awal pada Penerbangan 180 dalam film pertama. Dia mati dengan cara yang sama dimana dia mungkin seharusnya tewas dalam pesawat itu.


Bagian awal film, Pemilik perusahaan pemakaman mengatakan Clear memiliki semacam 'api' di dirinya.
Dalam pemulaian film, ketika judul "Final Destination 2" ditampillan, kalian dapat melihat kertas mache bergambar wanita terpampang sebagai latar belakang. Banyak lapisan luar yang hilang, menyimbolkan wajah Clear setelah terbakar lidah api.
Brian Gibbons: Tewas karena terbakar.

Beberapa bulan kemudian, Kimberly, ayahnya, dan Petugas Burke bergabung dengan keluarga yang memiliki hak tempat dimana Kat dan Rory tewas untuk acara pesta daging panggang di luar rumah. Brian, yang menyelamatkan setiap orang, pergi untuk mengambilkan beberapa makanan, namun disebutkan ia hampir tertabrak mobil van berita, dan berjalan menuju alat pemanggang barbecue. Ketika ayah Brian memberitahu bagaimana Rory menyelamatkan Brian yang hampir tertabrak mobil van berita, Kimberly dan Thomas saling pandang, dan menyadari Brian kini memiliki tanda. Pada saat itu, panggangan meledak sebagai latar belakang, menewaskan Brian. yang tubuhnya terlontar terpotong-potong, menyisakan lengan tangan yang mendarat di depan ibunya, yang menjerit. Credits roll

Kematian Asli: Dia berlari untuk menyelamatkan Kat dan lainnya setelah kecelakaan di marka mil 180, Brian berada di jalur van berita yang mendekat, Rory menariknya menghindar pada saat tepat, yang menyelamatkan hidup nya, dan menambahkan dia ke daftar kematian sehingga dia mungkin tidak seharusnya terlindas jika mobil Kat tidak menabrak ladang mereka.

Kimberly Corman: Tewas karena terpotong-potong.

Pada salah satu peristiwa di DVD Final Destination 3 , sebuah artikel koran terlihat tertiup. Artikel tersebut terbaca bahwa Kimberly dan Petugas Burke secara kebetulan berjumpa di suatu toko hardware setelah peristiwa dalam film, dan suatu Camaro yang melayang menabrak toko hardware. Kimberly dan Petugas Burke sembunyi di belakang toko, namun jaket Kimberly tersangkut ke dalam Penggiling kayu, yang menariknya dengan cepat ke dalam benda itu. Bagaimanapun, hal ini menciptakan lubang alur, seperti pada akhir film kedua, Kematian Kimberly dan setelahnya membangkitan kembali daftar kematian yang terhapus, jadi dia dan Petugas Burke adalah yang ditandai dengan kematian. Tetapi karena itu bukan "kehidupan baru", tetapi daripada suatu "kehidupan lama yang kembali," mungkin hal ini tidak diperhitungkan. Ada perdebatan apakah informasi ini harus menjadi aturan yang dipertimbangkan, sebab ini hanya ungkapan dalam suatu adegan alternatif.

Kematian Asli: Mobil Blazernya melaju di sekitar batang kayu di jalan raya dan terguling-guling selama beberapa saat sebelum berhenti. Dia dan teman-temannya tidak dapat bergerak, Kimberly menyaksikan Evan Lewis menjerit-jerit ketika dia terbakar hidup-hidup. Truk yang menewaskan Rory menabrak mobil Evan dan menewaskannya. Kimberly melihat truk tersebut menuju tepat ke arahnya. Ketika truk tersebut akan menabraknya, dia tersadar dari penglihatannya.


Batang kayu merupakan sesuatu yang menyebabkan hampir setiap orang tewas, ironisnya dia tewas karena penggiling kayu.
Lagu "Highway to Hell" terdengar dari radio Kimberly, yang menandakan kecelakaan besar.
Anak-anak SMA bernyanyi "Pileup!" dalam bus sekolah yang sedang lewat (yang secara bersamaan, bus tersebut berasal dari SMA Mt. Abraham. Sekolah dimana orang-orang yang selamat dalam Penerbangan 180 berasal) yang memiliki panji yang bertuliskan "Robohkan Mustang! Asapi bokong mereka!" (bahwa Rory memiliki Mustang).
Seorang anak kecil memiliki model kendaraan SUV merah dan memukulkannya dengan model kendaraan truk yang kenyataannya akan menabrak kendaraan mereka.
Ayah Kimberly menelpon dan memperingati mereka untuk berhenti karena kebocoran cairan, namun temanya membujuknya agar tidak usah melakukannya saja.
Setelah penglihatan, Kimberly keluar mobilnya dengan menyaksikan tanda "rute 180 - jalan keluar berikutnya".
Dalam pembukaan, majalah "ROAD TRIP" dapat terlihat terletak dalam latar belakang. Satu set kunci menutupi tulisan T, menyebabkan hanya terbaca "ROAN RIP." Bahwa keadaan apapun untuk menyatakan bagaimana lalu lintas mendapatkan "ripped apart" atau R.I.P.
Dalam kematian pertama, Evan Lewis menginjak mainan ambulans. Tepat di akhir film, Kimberly mencuri sebuah ambulans dan menceburkannya ke danau untuk melakukan kematiannya dan kemudian dihidupkan kembali
Petugas Burke: Tewas karena terpotong-potong.

Setelah Kimberly tertarik kedalam penggiling kayu, Petugas Burke menurut laporan berusaha menyelamatkannya, namun dia terjatuh masuk kedalamnya setelah Kimberly. Bagaimanapun, Petugas Burke berada di garis kematian sebelum Kimberly, maka beberapa berpendapat bahwa seharusnya dia satu-satunya yang tertarik ke dalam penggilingan kayu.

Kematian Asli: Petugas Burke seharusnya menjadi orang pertama yang tewas dalam kecelakaan. Dia mengendarai tepat di belakang truk pembawa kayu, dia berpesan sesuatu yang aneh tentang rantai yang menahan batang kayu. Kopi yang dibawanya tertumpah di pangkuannya, mengacaukan konsentrasinya. Saat kejadian, rantai penahan kayu putus, dan batang-batang kayu terjatuh. Burke melihat tepat pada waktunya untuk menyaksikan sebuah batang kayu yang terjatuh melalui kaca depan mobilnya. Hal berikutnya yang terjadi adalah tertabraknya batang kayu tersebut hingga menembus kaca belakang mobilnya, memercikkan darah di jalan raya. Ia kemudian tewas dalam keadaan hancur. Burke tidak benar-benar tewas, karena diselamatkan kematian Kimberly dan kemudian keadaannya kembali seperti semula.


Baca Selengkapnya...

Teuku Wisnu and PipiT

· 0 komentar



Saat ini saya belum terpikir untuk menikah dengan Pipit. Saya masih merasa belum mapan, siap mental maupun materi," jelas Teuku Wisnu, saat ditemui di perayaan ulang tahun ke-36 Ustadz Jeffry Al Buchory alias Uje, di Sisha Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (12/4) malam

Belum inginnya Wisnu menikah dalam waktu dekat ini, tak lain karena dirinya masih merasa banyak janji yang belum dipenuhinya. Seperti ingin membahagiakan orang tua dan keluargannya. Termasuk memberikan keluarganya rumah tinggal yang besar yang bakal ditempatinya bersama istrinya. "Jika sudah menikah nanti, saya ingin tinggal bersama istri dan keluarga disebuah rumah yang besar. Sebelumnya saya juga ingin membahagiakan orang tua dan keluarga," ungkapnya.


Lebih dari itu Wisnu menegaskan, prioritasnya saat ini adalah secepatnya menyelesaikannya kuliahnya yang sempat tertunda disebuah universitas swasta ternama di Jakarta. "Iya, saya ingin menyelesaikan kuliah. Kalau serius insyaallah kelar 2 tahun. Jadi belum tau kapan menikahnya. Tapi bisa jadi kalau memang 'kebelet' ya, bisa nggak sampai setahun juga nikah," tutup Wisnu sambil tertawa


Baca Selengkapnya...

Final Destination 3

Jumat, 15 Mei 2009 · 0 komentar



Final Destination 3 ialah sekuel dari akhir film Final Destination 2, film ini menceritakan tentang malaikat maut yang ingin menjemput nyawa, akan tetapi digagalkan oleh seseorang. Film ini bermula ketika Wendy (Mary Elizabeth Winstead) dan teman-temannya pergi ke sebuah taman hiburan lokal untuk merayakan hari kelulusan mereka. Ketika sesampainya disana Wendy mendapatkan suatu "penglihatan" akan kematian, sama seperti film-film Final Destination sebelumnya. Wendy mendapat penglihatan melalui kamera digitalnya, kamera digital yang seharusnya berguna untuk keperluan foto buku tahunan itu malah membantu ia mengetahui cara-cara kematian teman-temanya.

seperti Kevin (Ryan Merimman), Jason (Jesse Moss), Ashlyn (Crystal Lowe), Ashley (Chelan Simmons), Erin (Alexz Johnson), Ian (Kris Lamche), Frankie (Sam Easton), Julie (Amanda Crew), & Carrie (Gina Holden).


Baca Selengkapnya...